Mengenai Saya

Foto saya
"aku hanya mencoba menerka hidup" mencoba bergembira dari bangun tidur hingga tidur lagi

Rabu, 18 Agustus 2010

klik disini..dapet duit..

http://www.imcrew.com/?r=540418

Read more

We Have Extended ImCrew Pre-Launch period till August 12, Remember This is the only time when you can Refer someone and earn extra $2 for Every Active Member You get!

Until the August 12, we are in the pre-launch stage. At the moment you can earn money by referring other users to join Imcrew - You will earn $2 for every active referral. Use your referral link to do this. After the August 12. You will be able to earn money by Reading and Sharing articles what we will provide to you, you will be able to earn up to $1275/month by doing this. So Copy your Referral link and give it to everyone you know- because you will be able to earn $2 for everyone you refer and also 20% of their Revenue what they get from reading and sharing articles.

Rabu, 11 Agustus 2010

bukan baik, lebih baik atau yang terbaik ini soal pilihan

pilihan terkadang datang disaat yang tak tepat, jikapun tiba di waktu yang benar, biasanya akan ada banyak dilema, jika memilih ini maka kehilangan yang itu, bila memilih yang itu maka gak dapet yang ini, dilema ini selalu membuntuti. bagaimana jika pilihanya adalah baik, lebih baik, terbaik, manarik dan menggoda. ini adalah pilihan yang sulit, sulit untuk memilih juga sulit untuk menolak.

smakin banyak pilihan hanya akan menambahkan kebingungan saja. pilihan adalah cerminan hati, dan hati adalah tempat yang penuh emosi, jadi pilihan adalah juga merupakan sekumpulan emosi. jika emosi ini di tiupkan kpada benda mati mungkin seprti inilah romantismenya. jika berupa HP misalnya, bila benda ini jatuh dah lecet maka seperti sayatan di hati. jika benda ini hilang maka seperti kehilangan semangat hidup. ini baru emosi yang di hembuskan ke benda benda mati.

akan lebih dramatis lagi jika ia di tempatkan kepada makluk hidup. ksakitanya adalah kesakitan kita, dan kebahagiannya adalah sbuah kegembiraan. inilah mengapa di reality show yang lagi marak di televisi kita selalu melibatkan emosi penontonnya. mereka yang berlomba, kita yang harus ber SMS sebagai tanda pendukungnya. jika mereka kalah kita yang menangis, jika menang kita cuma ikut bergembira dan ga kebagian hadiahnya. emosi inilah yng menggerakkan kita untuk ber SMS, dan menangis, kalo di pikir-pikir btapa ruginya kita, mereka yang bertanding, kita yang keluar biaya ditambah menangis pula.

emosi ini bisa di kelola menjadi sbuah kecerdasan, manusia akan menjadi mudah untuk mendekati orang-orang yang cerdas emosinya, menjadi nyaman untuk berteman. jika ia seorang atasan maka kedatangannya di tempat kerja seperti pelindung bagi bawahanya. adakah orang yang memiliki kecerdasan emosional ini???. ada...tengoklah di sekitar anda, saya tak perlu menyebutkan nama-nama akan tetapi contoh perilakunya yang akan saya gambarkan pada catatanku selanjutnya, itupun jika aku masih ingat.

pilih lah pilihan hidupmu yang kau mau, namun kamu juga harus siap dengan segala konsekuensinya. jangan pernah menyesalinya karna sadar mu akan jalan kau pilih sudah ter buit-in menjadi satu. persiapkan segala sesuatunya, yaitu hati fikiran dan logikamu.

trimakasih...

Minggu, 08 Agustus 2010

jika aku menjadi

"jika aku menjadi....." ini bukan lah judul dari sebuah reality show yang ada di televisi itu. akan tetapi ini hasil imajinasiku sendiri lantaran banyak sekali ketakjuban ku terhadap mereka. lalu siapakah mereka yang saya maksud ini. siapa saja....ya.. mungkin juga termasuk anda. aku adalah pengagum pribadi-pribadi yang sangat. bisa jadi sangat pintar, sangat sabar, sangat energik, sangat kalem, juga sangat-sangat yang lain.

melihat mereka mempunya "sangat" ini, aku menjadi tergerak untuk menelisik lebih dalam. kalo ia orang yang sangat sabar misalnya, maka pertanyaan ku kata-kata atau mantra apa yang bisa meredam emosinya itu dan ajarkanlah kepada ku agar aku tak harus naik darah stiap saat. jika ia adalah seorang pemarah umpamanya, aku pasti tergerak untuk bertanya tentang kehidupan pribadinya agar aku bisa belajar untuk tidak menirunya.

saya bukan menggurui anda disini bukan pula bermaksud untuk sok bijak, karena kriteria bijak itu sendiri masih terasa jauhnya dari kelakuanku.

saat melihat pengayuh becak yang masih bisa tersenyum ramah kepada siapa saja, ini sudah membuatku iri, yang kita tau ia pasti capek seharian bekerja dan belum tentu pula hasilnya. jika ia masih bisa ramah kepada tetangga dan siapa saja ini pasti sebuah pribadi yang mengagumkan. hal serupa akan mudah terjadi jika kita dalam kelebihan, baik materi maupun yang lainya, jika keadaan sudah terbalik belum tentu aku bisa melakukanya

ada lagi saat ada pameran kebaikan benar-senar terjadi di depan mata, maka ini hal ini seolah menyindirku, bahwa mengapa aku hanya menjadi figuran dalam pertunjukan ini yang sebenarnya membuatku malu. malu betapa saat itulah aku terlihat siapa yang cermin diriku sebenarnya, dan saat kebaikan itu terjadi aku hanya sebagai pengagum.

kepada engkau yang memiliki energi "sangat" ini, inginku untuk belajar dari mu, semoga engkau berkenan

Rabu, 04 Agustus 2010

tertawa dan kosong

pikiranku ini tidak pernah benar-benar kosong, cuma kemalasan saja yang selalu membuntutiku, malas ini sebenarnya tidak benar-benar membuntuti ku tetapi akulah yang mengajaknya kemana-mana. lama-lama otak ku sedikit-demi sedikit mulai mengerucut, dan jika ada yang tak sejalan hanya menerbitkan kemarahan saja. melihat teman yang bicaranya terlalu keras saja bisa mengepulkan uap kemarahan.

stiap penyakit pasti ada obatnya, bgitu juga dengan kemarahan ku, hari ini setiap kali marah yang ku coba adalahuntuk berkata bahwa sebentar lagi adalah bulan puasa, jadi harus dimulai dari sekarang aku harus bisa menahan emosi. tak selalu trik ini berhasil, tapi ini adalah tetap sebuah usaha, "do something is better than do nothing" mungkin bgitu bahasa keju nya.

saat menulis tulisan ini juga sebenarnya diriku sedang tak punya inspirasi, namun tetap ku paksakan saiapa tahu ada percikan ide yang tiba-tiba nongol. aku meyakini bahwa tubuh dan pikiran ini terkadang butuh di paksa untuk melakukan sesuatu jika tidak maka akan mengalami kemandegan. dan setelah kulihat tulisan ini, eeee..ternyata sudah lumayan panjang. mau di hapus sayang, mau di teruskan juga tak menentu arahnya kemana. mungkin "kosong" adalah judul yang tepat untuk catatan ku kali ini.
biarpun bgitu tetap ku lanjutkan, tak peduli bermutu ato tidak yang penting aku sudah mencoba. dan ku tau ini adalah sebagian dari proses, kadang berjalan, kadang tersandung, kadang berlari kadang juga ngesot.

setelah ku baca ulang tulisan ini ternyata aku malah geli, lalu ku pikir tak ada salahnya jika tulisan ini ku bagi dengan yang lain. walaupun agak kurang berbobot. "bacalah tulisan ini, jika lucu tertawalah, jika jelek tertawalah, jika tidak ingin tertawa tertawalah". pokoknya tertawa saja, setelahnya pasti akan berbeda. karna tertawa ini ternyata mengosongkan energi negatif. dan nasehat konyolku adalah "ketika anda ingin marah, lebih baik tertawa terlebih dahulu"

Rabu, 28 Juli 2010

"menyambut hari laparku"

pada saat catatan ini di buat adalah 2 minggu menjelang puasa ramadhan. belum puasa itu benar-benar datang tapi perasaan lapar dan haus sudah mendera terlebih dahulu. entah senang atau sedih tapi puasa selalu mendatangkan sensasi yang berbeda. ini adalah latian kejujuran antara aku dan diriku.


aku masih teringat ketika masih kecil, ketika masih tengah hari dan cuaca sedang begitu panasnya, dan waktu ibadah dzuhur datang, maka segera aku mengambil air wudhu untuk menunaikanya, akan tetapi di sela-sela berwudhu inilah dengan sengaja ku teguk sedikit airnya. rasanya segar sekali walaupun aku tau itu adalah air mentah. tenggorokan menjadi lega, namun hati ini rasanya telah kecewa karena kekalahan melawan diri sendiri. lalu kupandangi mereka yang masih dengan sungguh-sungguh berpuasa, rasanya aku jadi iri, kubayangkan mereka sudah berbondong-bondong membeli pahala dan bersiap masuk surga, akan tetapi aku masih tetap disini sebagai pihak yang kalah.


perasaan ini masih terpaku hingga kini. dan bila mengingat masa itu ku sadari betapa lemahnya imanku, dan bukan hanya saat itu, hingga kinipun kadar keimanan ku masih begitu rapuhnya. aku menjadi mudah tergoda, tergoda keadaan, tergoda dengan setumpuk rayuan, bahkan tergoda untuk mengingkari janji terhadap diri sendiri.


aku mengerti betul kualitas diriku, jika terhadap diri sendiri saja masih bgitu terlenanya untuk tak menepati, bagaimana dengan janjiku kepada sesama?, jika di tarik lebih jauh lagi akan ku pertanyakan janjiku kepada tuhan. namun pertanyaan itu tak lantas aku tanyakan kepada siapapun karena ku yakin belum ada yang mampu untuk menjawab secara sahih.


dan sebelum hari puasa pertama ini benar-benar datang, maka dengan segenap hati aku menyiapkan diri, akan kusambut hari-hari lapar itu dengan gegap gempita. karena ku tau setelah berlapar-lapar seharian hanya akan membuat aku menghargai sebuah ritual yang sering terlupakan yaitu "makan"




"Lawang sewu"

Inilah icon dari semarang, bangunan tua yang letak nya tepat di jantungnya, gedung ini sungguh bersejarah jika di tilik dari historinya. Akan tetapi kesejarahanya tak lagi di pahami oleh generasi selanjutnya, bangunan ini memang masih kokoh berdiri, tampak dari depan ia begitu kuat seakan menantang siapa saja yang lewat, namun jika anda menyelami hingga ke ceruk-ceruknya, maka gedung ini adalah gedung tua yang merana, yang seharusnya mendapatkan perlakuan yang istimewa. melihat semakin dalam gedung ini saya bayangkan sebagai seorang nenek yang tinggal sendiri, merasa ksepian karna ditinggalkan smua kerabatnya.
perasaan sendiri inilah yang berbahaya, ia bisa saja menyerang siapa saja, tak terkecuali saya. merasa sendiri dan tak berguna bisa menggiring seseorang untuk menyabot diri lalu mati. mati dalam sepi yang seperti ini tentu hal yang tak kita inginkan.

lama sekali ku pandangi gedung tua bernama lawang sewu ini, smakin lama ku lihat smakin mengembara imajinasiku dan semakin iba saja aku dibuatnya. pernah aku sesekali mengunjunginya, mengelus tembok nya yang kusam, aku mencoba bercengkrama dengan tembok itu, terlepas dia mngerti atau tidak. dan kira-kira begini dialog nya, "wahai engkau tembok, seandainya kamu bisa bicara, pasti engkau sudah menceritakan berbagai kisah perjuangan mu, dan mungkin engkau akan terus memaki kepada siapa saja yang lewat karna tak menghargai mu sebagai tempat bersejarah". dan setelahnya aku tinggalkan tempat itu dengan rasa haru. bagaikan meninggalkan seorang lanjut usia sendiri di rumah megahnya.

kota semarang ini tanpa lawang sewu dan gereja blenduk sama seperti kota yang kehilangan separuh kekuatanya.